Sugiyama terkenal karena karyanya dalam seri Dragon Quest yang sudah berjalan lama, dimulai dengan game pertama seri tersebut pada tahun 1986. Dia menyusun lebih dari 500 pieces untuk seri tersebut sejak saat itu. Dalam pengumuman meninggalnya Sugiyama, Square Enix melaporkan bahwa karyanya untuk game Dragon Quest XII: The Flames of Fate (Dragon Quest XII: Erabareshi Unmei no Honoo) yang akan datang akan menjadi karya terakhirnya. Lagu ikonik Dragon Quest "Overture: Loto's Theme" dimainkan sebagai lagu pertama yang mengantar Parade Bangsa-Bangsa para atlet selama upacara pembukaan Olimpiade Tokyo pada bulan Juli.
Selain itu, Sugiyama mengolah musik untuk anime seperti serial televisi Cyborg 009 kedua, Space Runaway Ideon, Dragon Quest: Dai no Daibōken (dan anime Dragon Quest lainnya) dan Magic Knight Rayearth. Dia juga mennyusun musik untuk film live-action special-effect Godzilla vs. Biollante.
Warisan Sugiyama tetap dirusak oleh pernyataan kontroversial, yang sering menggemakan retorika politik konservatif dan sayap kanan Jepang. Dia menulis surat yang menentang Resolusi 121 Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat pada tahun 2007. Resolusi tersebut meminta pemerintah Jepang untuk meminta maaf kepada "wanita penghibur" yang menjadi budak seksual tentara Jepang selama Perang Dunia II. Dalam surat yang sama, ia membantah terjadinya Pembantaian Nanking yang dilakukan oleh Tentara Kekaisaran Jepang. Dia muncul dalam program di tahun 2015 bersama politisi Mio Sugita dan Kyōko Nakayama, mencela individu LGBTQ+ sebagai "tidak produktif" karena mereka tidak memiliki anak, dan menepis kekhawatiran tentang tingkat bunuh diri yang tinggi dalam komunitas LGBTQ+.
Source : Animenewsnetwork
Posting Komentar